Pages - Menu

Laman

Rabu, 11 Maret 2015

Singkat Tentang LTE


Seiring waktu peralihan AMPS dengan band 800 MHZ bermigrasi menjadi CDMA, kecepatan data pun luar biasa cepat pada saat itu, akhirnya kebutuhan masyarakat saat ini selain voice dan sms adalah kebutuhan data. tinggi banget demandnya … ya gitu deh membuat seluruh operator menjual data, pelanggan bebas memilih. Saat ini masuk ke “surga” data, kecepatan menjadi incaran para pelanggan, maka sangat tepat jika operator bermain di LTE.





Device Factory di China ini membuat berbagai Jenis dan Type Handset GSM, CDMA, LTE





Sekilas Tentang LTE, Sistem 4G menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus Data dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi.

4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4 GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.

Oh iya sebelum melangkah jauh ke  LTE, tau gak siapa penemunya? yang mempunyai hak paten Generasi 4 ini adalah orang Indonesia asal Kediri, namanya Prof. Dr. Khoirul Anwar, Ia telah menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast Fourirer transform (FFT), yaitu FFT kecil dan (I)FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver). Teknik ini mendapatkan penghargaan pada Januari 2006 dari IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California dan menjadi standard international telecommunication union (ITU), ITU-R S.1878 and ITU-R S.2173.
Teknologi ini (beserta modifikasinya untuk multiple access) menjadi basis dari single carrier frequency division multiple access (SC-FDMA) yang dipakai pada uplink 4G LTE.
Keuntungan dari penggunaan dua FFT tersebut adalah:
(1) mampu meminimalkan dinamic range power sehingga efisien dan tahan terhadap nonlinearity pada amplifier
(2) untuk mendapatkan efek frequency diversity (karena FFT kecil/pertama melakukan "spreading" atau redundansi yang disebar ke seluruh subcarrier di (I)FFT besar/kedua) sehingga memiminalkan error pada penerima.

Teknik ini sangat bermanfaat untuk sistem komunikasi broadband yang disertai dengan channel coding (karena efek broadband menyebabkan terjadinya frequency selectivity yang baru bisa diambil manfaatnya dengan menggunakan channel coding). Teknik ini telah dipatenkan tahun 2005 dengan mendapatkan full support (dana) dari pemerintah Jepang.


*berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar